Dalam
beberapa hari ini santer terdengar di berbagai media online maupun ofline,
tentang rencana kenaikan BBM bersubsidi yang rencananya akan di naikkan oleh
Pemerintah pada tanggal 1 April 2012 nanti. Nah sehubungan dengan hal tersebut
banyak terjadi demo/unjuk rasa di beberapa wilayah ibukota yang ada di
Indonesia.
Dampaknya
sangat signifikan sekali terhadap 9 (sembilan) bahan pokok yang ada di pasaran
saat ini, di lain sisi dampak kedepannya pun nantinya akan terasa di kala
Pemilihan Umum dan Pemilukada di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Kemungkinan besar bagi partai politik yang mendukung rencana kenaikan BBM
tersebut akan mengalami penurunan simpatisan Partainya dalam jumlah besar dan
pastinya akan menguntungkan Partai yang menolak kenaikan BBM tersebut.
Singkat
kata kita lihat saja nanti pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta dan pada
Pemilukada di Kota lainnya serta pada Pemilihan Umum tahun 2014, kenapa
demikian ? Karena masyarakat sekarang sudah pandai bahkan cerdas dan tak bisa
di bohongi lagi. Jadi sudah sewajarnya jika anda sebagai pemain di dunia
politik harus paham mensiasati hal tersebut.
Walaupun kenyataan bahwa masih
ada masyarakat yang setuju akan kenaikan BBM tersebut, namun demikian tak
berlaku bagi mereka yang secara terang-terangan menolak kenaikan BBM tersebut.
Untuk hal tersebut memang sulit untuk di utarakan/dijelaskan, pastinya
masing-masing masyarakat memiliki penghasilan yang berbeda-beda dalam
kehidupannya. Akan tetapi dampak dari kenaikan BBM tersebut pasti berimbas pada
kenaikan lainnya, seperti biaya hidup dalam keseharian bagi rakyat Indonesia.
Di sisi lain, kenaikan harga memaksa pedagang
menekan keuntungan. Beberapa pedagang mengaku gara-gara harga bergerak naik,
sejumlah konsumen mengurungkan niat belanja. Ada pula konsumen yang mengurangi
jumlah belanja lantaran berpikir perlu menyadangkan uang untuk kebutuhan lain
saat harga BBM ditetapkan naik. “Mau jual mahal mengikuti kenaikan harga ya
tidak bisa, karena pembelinya tidak ada. Akhirnya, keuntungan yang dikurangi,”.
Sumber:
Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar