Apa IFRS itu?
IFRS (International Financial Reporting Standard) adalah
standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB (International
AccountingStandard Board).
Konvergensi IFRS?
Pengertian
konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah
penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat
yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus
mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRSs
sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial
Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan
rule base.
Tujuan akhir dari konvergensi IFRS adalah
PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa
perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman
konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan
secara full adoption.
Sistem
kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan
komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa
setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan
IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target
penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule
base.
Indonesia akan
mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk
konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big
bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan
tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada
gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan
oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran
Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai
dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012,
Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang
diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan
keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan
arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan
membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan
efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Mengapa negara kita
saat ini mengacu pada IFRS?
Alasannya adalah kita tidak bisa menolak
arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan
dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan
yang dapat diakui secara internasional. Dapat dilihat dari semakin banyaknya
investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing
dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan
sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. Secara
tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing oleh karena
itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut
Alasan perlunya konvergensi
ke IFRS?
Dengan dilakukannya konvergensi PSAK ke
IFRS maka :
1. Mengurangi
peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
2. Pendekatan
terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan
realitas ekonomi yang ada.
3. Peningkatan
daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di
pasar modal internasional.
4. Menghilangkan
hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan
pelaporan keuangan.
5. Mengurangi
biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis
keuangan bagi para analis.
6. Meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Apa manfaat
konvergensi IFRS?
Diantaranya adalah :
o Memudahkan
pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal
secara internasional.
o Meningkatkan
arus investasi dlobal melalui transparansi.
o Menurunkan
biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara
global.
o Menciptakan
efisiensi penyusunan laporan keuangan.
o Meningkatkan
kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning
management.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar